Rabu, 19 Desember 2012

Iman dan Ketaatan Bukan Sekedar Teori

Kata iman dan ketaatan sering didengar dalam khotbah-khotbah, cerita Sekolah Minggu, ataupun dalam momen-momen dimana kata itu tidak asing lagi di telinga kita.

Iman berbicara tentang percaya penuh/total sedangkan taat adalah komitmen untuk bertindak kepada sebuah otoritas. Pada kesempatan kali ini, kita akan memahami iman dan ketaatan dari sisi Keluaran 14:15-31.

Keluaran 14:15-31 berbicara tentang perjalanan bangsa Israel keluar dari tanah Mesir dan menyeberangi Laut Teberau. Bangsa Israel kembali diperhadapkan kepada satu keadaan yang membuat mereka bingung. Bagaimana tidak? Di depan mereka terbentang Laut Teberau yang luas dan untuk pergi ke seberang mereka harus melewati Laut Teberau itu. Keadaan ini membuat mereka bingung karena pada zaman itu tidak ada kapal, speedboat, atau alat transportasi lainnya yang dapat membantu sistem penyeberangan pada saat itu. Sementara di belakang mereka ada sekumpulan tentara Firaun beserta kudanya yang sedang berusaha mengejar mereka. 

Bangsa Israel ada dalam keadaan "TIDAK MUNGKIN" yaitu tidak mungkin mereka maju dan tidak mungkin juga untuk mundur. Istilahnya MAJU KENA MUNDUR KENA. Apa yang kemudian dilakukan oleh bangsa Israel?
Mari kita lihat perikop sebelumnya. Keluaran 14:13-14 diceritakan bagaimana Musa berbicara kepada bangsa Israel bahwa Tuhanlah yang berperang atas mereka dan mereka akan diam saja. 
Kata "diam saja" disini bukan berarti bangsa Israel santai-santai, ongkang-ongkang kaki, atau pasif (tidak melakukan apapun). Tetapi mereka harus tetap melakukan satu kegiatan dengan bermodal iman dan taat kepada firmanNya maka disitulah dikatakan Tuhan akan berperang atas mereka (lihat dalam ayat 15:"Mengapakah engkau berseru-seru kepadaKu? Katakanlah kepada orang Israel supaya mereka berangkat). 
Dalam hal ini iman berbicara tentang sebuah keberanian untuk menghadapi ketidakmungkinan yang ada di depan bangsa Israel. Tanpa iman, bangsa Israel akan tetap dalam keadaan bingung tentang apa yang harus mereka perbuat. Iman juga berarti tidak takut melakukan sebuah terobosan. Sehingga iman bukan hanya sekedar teori melainkan sebuah praktek yang nyata. Oleh sebab itu Tuhan menginginkan Musa untuk jangan hanya ngomong saja melainkan mulai bergerak untuk mengaktualisasikan teori tentang iman tersebut. Sehingga kita melihat ada terobosan baru yang terjadi atas bangsa Israel, dimana mereka melihat Laut Teberau benar-benar terbelah (hal yang tidak mungkin bagi manusia). 

Di ayat 16 ada perintah yang diberikan Tuhan kepada Musa untuk mengambil sebuah tongkat dan mengulurkannya ke atas laut...... dilanjutkan ayat 21 dimana Musa melakukan sama seperti yang diperintahkan Tuhan. Ketaatan disini berbicara tentang ketundukan terhadap otoritas dan percaya penuh terhadap otoritas tersebut sehingga membiarkan otoritas itu yang mengatur semuanya. Otoritas dalam perikop ini adalah otoritas paling tertinggi yaitu Tuhan Allah. Hanya dengan taat saja tidak cukup untuk Musa mampu membelah laut itu tetapi karena ia juga memiliki rasa yakin dan percaya pada kemampuan Allah maka hal yang tidak mungkin itu dapat ditembus juga.

Mari saudara-saudari jikalau kita sering mendengar kata iman dan taat, buatlah sikap itu bukan hanya sebagai teori yang indah melainkan sebuah praktek yang nyata sama seperti bangsa Israel yang mempraktekkannya sehingga melalui itu kita dapat melihat kemuliaan Tuhan dinyatakan dimana Tuhanlah yang berperang atas segala ketidakmungkinan yang kita hadapi. Segala pujian hanya bagi Dia. Tuhan memberkati.

2 komentar:

  1. tanggapan ini sya harap tidak melemahkan siapapun,saya hanya ingin qt meneliti Alkitab dengan benar,n mengenal Tuhan dengan benar. ada satu teori ilmu pengetahuan tentang peristiwa laut merah. diperlukan energi yang sangat besar untuk membelah laut 2800000 newton/m2. energi ini lebih besar dari energi angin taufan yang bisa memporak-porandakan kampung. jumlah orang israel yang menyebrang saat itu lebih dari seratus ribu. secara logika,jumlah sebanyak ini,pasti akan beterbangan saat masuk ke kawasan ini karna diterbangkan angin. ini berarti hal ini tidak mungkin. di sisi lain,seorang arkeolog bernama ron wyatt akhir tahun 1988 menemukan banyak sekali tulang belulang manusia juga kereta-kereta,salahsatunya kereta emas. saat ini,saya belum mendapatkan titik temu untuk peristiwa ini.

    BalasHapus