Senin, 29 Juli 2013

PUNYA KEKURANGAN FISIK BUKAN HALANGAN UNTUK BERHASIL (created by: Daniel Iswahyudi, S.Th.)

Saya pernah melihat film tentang LENA MARIA, seorang wanita cacat, yang tidak memiliki kedua lengan, kakinyapun panjang sebelah.  Lena begitu gigih, dengan kakinya dia melukis, memasak, memegang garpu, membuka pintu dan memakai baju.  Dengan kakinya dia menyetir mobil yang sudah dimodifikasi dan dengan mulutnya dia menggigit sabuk pengaman dan menancapkannya pada tempatnya dan menjalankan mobilnya. Wajahnya begitu ceria, semangat hidupnya meledak-ledak, dengan gigih walau tidak punya dua tangan belajar berenang dan dia bisa!  Dia tidak berpikir, bahwa tidak punya tangan merupakan halangan baginya untuk bisa berenang, karena ikan tidak punya tangan dan juga bisa berenang.  Benar juga, dia berenang dengan menggerakkan tubuhnya seperti ikan dan kakinya seperti ekor ikan.  Dia berpikir bisa, berlatih dan ternyata bisa.

Yang membuat saya tambah heran, ketika diapun menikah dan bahagia.  Dia berpikir, bahwa tidak punya tangan bukan halangan untuk menikah.

Banyak orang yang fisiknya ‘normal’ namun pikirannya ‘sakit’, mereka tidak yakin apakah akan bisa menikah; “Apa ada yang mau dengan saya?” Pikirnya.  Banyak pemuda-pemudi berpikir begitu karena menyadari, dirinya ada kekurangan.  “Apa ada yang mau, hidung saya besar, kaki saya pendek, jari-jari saya besar-besar, apa ada yang mau, payudara saya kecil” kata mereka dalam hati.

Banyak orang terlalu konsentrasi pada apa yang jelek dari dirinya.  “Apakah ada yang mau menikah dengan saya, bagaimana kalau awalnya mau, tetapi akhirnya kecewa dan menolak aku, karena aku kasar, aku  egois”  yang lain menambahkan alasan ‘kelemahan’ lainnya.

Banyak orang berpikir, apa bisa menikah, apa bisa berprestasi, takut tenggelam dan tidak bisa berenang.  Yang membatasi bukan fisik, tetapi pikiran mereka.

Mereka lupa, bahwa di dunia ini memang tidak ada orang yang sempurna.  Setiap orang memiliki kelemahan, hanya saja mereka yang berhasil, adalah orang-orang yang berpikir, bahwa ‘kelemahan’nya bukan halangan untuk berhasil, cacat fisik bukan halangan untuk menikah, kelemahan fisik bukan batas untuk berkarya. Kenyataan menunjukkan, jika seseorang memiliki kelemahan fisik, biasanya justru punya kekuatan di bidang lainnya, entah insting atau seni. Itu keadilan TUHAN.

Tony Mendell, laki-laki tanpa tangan  yang bisa bermain gitar dengan begitu bagus dengan kakinya, sehingga Sri Paus, pemimpin tertinggi di Roma memanggilnya untuk bermain gitar di hadapannya dan itu dihadapan ribuan jamaah dan disiarkan di televisi.  Sejak itu ia bisa hidup dari konser demi konser dan undangan demi undangan yang diterimanya.

Orang memanggil dia bukan hanya karena dia bisa bermain gitar dengan ke dua kakinya, karena memang dia tidak memiliki tangan, tetapi orang terkesan dengan pandangan hidupnya, semangat hidupnya, gairah dan antusias nya menginspirasi banyak orang lain!  Tony Mendell, tidak berpikir, bahwa keadaan fisik merupakan halangan baginya untuk sukses meraih prestasi puncak.

Shakespeare, adalah orang yang lumpuh, namun ia berkarya besar dikenal sebagai seniman, sutradara sandiwara operete kelas dunia.

Beethoven, musik klasiknya masih terus diputar orang hingga hari ini.  Siapa menyangka bahwa ia justru memiliki gangguan pendengaran telinga?

John Milton, pengarang sajak/ puisi di Inggris adalah orang buta.

Kisah legendaris untuk orang cacat yang sukses adalah Helen Keller, wanita sarjana yang tuli  dan buta.  Ia menulis buku, keliling 20 negara berbicara dihadapan orang-orang cacat untuk memberi motivasi hidup.  Helen Keller mendapat penghargaan dari ratu Victoria Inggris.  Helen Keller menjadi orang sukses ditangan  guru yang tepat, Guru Anne Sullivan, yang memberinya dorongan, bahwa cacat bukan halangan untuk suskes.

John F.Kennedy, salah satu presiden Amerika yang mengalami cedera tulang belakang yang parah. Hitler pun bertubuh kecil dan pendek dan menjadi pemimpin bangsanya. 

Saya bangga dalam beberapa hal tentang Indonesia, kita negara yang relatif baru dalam hal berdemokrasi, tetapi luar biasa, kita memiliki Presiden wanita, yaitu, Megawati.  Amerika saja belum pernah memiliki presiden wanita.  Sebagai wanita, Megawati bertubuh gemuk, namun beliau tidak berpikir bahwa gemuknya menghalangi untuk sukses, beliau memiliki integritas.  Karena memang ‘cantik’ bagi seorang manusia bukan ‘fisik’ yang langsing semampai, tetapi batinnya dan karakternya!.  Fisik hanya bungkus seorang manusia.  Betapa banyak wanita minder karena gemuk, mereka harus belajar ‘kenyataan hidup’ di sisi yang lain,  bahwa fisik bukan halangan untuk sukses!

Presiden RI  Habibie yang kecil, tidak merasa minder memimpin para jenderal dan menteri yang tinggi dan tegap, karena beliau ‘jiwanya’ besar! Yang lebih mengagumkan saya adalah Gus Dur,  beliau  tidak bisa melihat, namun berani  menjadi Presiden. 

Mereka memiliki ‘kekurangan secara  fisik’, tetapi mereka adalah para pahlawan jiwa, hati mereka lebih besar dari keadaan fisik mereka yang ‘kurang menguntungkan’.  Habibie tidak berpikir bahwa tubuhnya yang kecil dan pendek merupakan halangan untuk memimpin para menteri atau jenderal yang berperawakan tinggi besar.  Megawati tidak minder dengan gemuknya dan Gus Dur tidak berpikir bahwa sakit matanya, merupakan penghalang untuk meraih prestasi tertinggi di negara ini, untuk menjadi orang nomor satu, presiden RI.  Mereka telah menembus batas-batas ‘keadaan fisik’.  

Ignace Paderewski pianis besar Polandia, guru musiknya mengatakan kepadanya tangannya terlalu kecil untuk menguasai tuts piano.  

Lee Hei A, pianis Korea yang kedua tangannya hanya 2 jari, tubuhnya pendek, dan waktu kecil mengalami keterbelakangan mental, ayahnya juga cacat.  Th 2007 baru saja konser di Jakarta.  Permainannya memukau ribuan orang. Seandainya Lee Hei A tidak cacat, jari-jarinya 5 dan badannya sempurna, apakah orang akan terpukau? Belum tentu, karena cukup banyak orang ‘normal’ lainnya yang bermain piano jauh lebih baik dari Lee Hei A.  Orang terpesona, karena orang ‘cacat’ jari hanya 2 tetapi bisa bermain piano.  Lee Hei A keliling dunia untuk konser, dan dimana-mana sukses. Kelemahan Lee Hei A,  justru menjadi kekuatannya.

Pada tahun 1983, ketika Dwayne Pingston baru berusia 19 tahun, ia menghindari tabrakan dari depan dengan membanting setirnya ke kanan. Dalam prosesnya ia menabrak bahu jalan dan terlempar dari mobilnya. Lehernya patah dan kaki-kakinya tak dapat digerakkan lagi. Dwayne telah menerima fakta bahwa ia lumpuh dari pinggangnya ke bawah dan akan menjadi seperti itu seumur hidupnya. Ia bisa saja menangisi nasibnya, namun dia tidak melakukan itu. Sebaliknya ia mensyukuri segala hal yang masih dapat dilakukannya dan menindak-lanjutinya. Dengan kursi roda, ia mencari nafkah dengan dua pekerjaan. Ia mereparasi mobil-mobil tua dan juga menjadi pengantar mobil-mobil yang dirancang menurut pesanan, mulai dari Jaguar hingga Troy, ke pelanggan-pelanggan di seluruh penjuru negara.  Rasa humornya luar biasa dan ia bahkan menyatakan beruntung tidak dapat merasakan apa-apa pada kedua kakinya.

Demosthenes adalah seorang yang gagap.  Untuk mewarisi harta dari orang tuanya, dia harus berbicara di dewan kota. Karena dia tidak berani dan tidak bisa berbicara maka hartanya jatuh ke orang lain.  Dia bertekad untuk belajar berbicara di depan umum. Dia  berjalan-jalan di tepi pantai sambil berteriak kepada ombak, sehingga meski cacat gagap, akhirnya ia menjadi seorang ahli pidato terkenal di Yunani.

Borghild Dahl, penulis buku  “I Wanted to See” (Saya Ingin Melihat).  “Saya hanya punya satu mata. Itu pun hampir tertutup seluruhnya oleh selaput, sehingga saya hanya bisa melihat melalui celah kecil mata saya sebelah kiri. ”  Di rumah ia senang membaca. Tapi bukunya harus didekatkan ke mata sampai bulu matanya menyentuh halaman buku. Ia berhasil meraih dua gelar sarjana muda dari Universitas Minnesota dan Master of Arts dari Universitas Columbia.

Ada pelajaran luar biasa bagi kita semua dalam kisah ini:   Jangan menangisi kehilangan kita; bersukacitalah dengan apa yang masih kita miliki.

Beberapa waktu yang lalu salah satu acara televisi memuat kisah kehidupan seorang yang bernamaHenry Porter. Ia cacat dari sejak lahir. Penyakit ini membuatnya sulit bicara, berjalan atau menggunakan tangannya dengan normal. Tetapi ibunya selalu mengatakan bahwa ia dapat melakukan apa saja yang ia inginkan. Henry bertumbuh menjadi seorang yang ulet, tekun dan tidak mudah menyerah. Pada waktu dewasa, ia berkali-kali ditolak ketika melamar pekerjaan. Akhirnya ia diterima bekerja sebagai salesman. Ia menjual alat-alat rumah tangga dari pintu ke pintu. Setiap hari pagi-pagi ia berangkat bekerja dengan bus. Lalu ia berhenti disebuah hotel dimana seorang penjaga hotel menolongnya dengan kancing baju dan dasinya. Lalu berangkatlah ia dan mengetuk pintu demi pintu dan berusaha menjual produknya. Ia tak pernah mengeluh walaupun bagi dia tidak mudah untuk berjalan sejauh itu.Ketika pulang ia harus mengetik hasil penjualannya. Ia hanya dapat menggunakan satu jarinya untuk mengetik sehingga pekerjaan ini memakan waktu berjam-jam lamanya. Bertahun-tahun ia lakukan semuanya ini dengan sabar setiap hari. Kehidupan dan keuletan Henry Porter menjadi inspirasi dan menyentuh hati banyak orang sehingga ia menerima penghargaan dari kongres Amerika.

Orison Wett Marden, seorang penulis dan pendiri Success Magazine, berkata: “There is genius in persistence. It conquers all opposers. It gives confidence. It annihilates obstacles. Everybody believes in a determined man. People know that when he undertakes a thing, the battle is half won, for his rule is to accomplish whatever he sets out to do.”

Kita bisa berbuat banyak dengan apa yang kita miliki, apapun itu.  Kita tidak bisa berbuat apa-apa dengan yang tidak ada pada kita.  Jika kita hanya berpikir apa yang kita tidak punyai, kita tidak akan berbuat apa-apa.

Untuk cacat tertentu, memang tidak akan bisa mendaftar di AKABRI atau beberapa profesi tertentu, namun di muka bumi ini ada ribuan jenis profesi dan jenis kehidupan yang memberi peluang untuk maju,  jika kita mau.  Cacat fisik bukan batas untuk sukses, asal tekun, ulet, gigih pasti akhirnya bisa berhasil.

Keadaan fisik bukan kendala untuk sukses.  Yang menjadi halangan adalah kalau saudara berpikir bahwa keadaan fisik saudara menghalangi sukses.  Karena itu ubah pikiran saudara, tembuslah batas itu, raih prestasi tertinggi dan hidup maksimal.

Senin, 15 April 2013

Kasih

(hari ini pergi dulu ke alam dunia nyata utk menulis artikel ini...)

"Kaulah satu tulang dari tulangku,
yang kuimpikan selama hidupku
tuk bersanding denganmu,
penuh asa lewati satu masa
berdua kita tlah jalin bersama
satu ikatan cinta indah terasa
lewat kasih mulia Dia yang kuasa...."

Lantunan  lagu yang sering terdengar di gedung resepsi pernikahan atau di gereja sewaktu pemberkatan pernikahan kudus dilangsungkan. Satu pikiran yang terlintas "Hmmm... kapan yachh saya duduk di depan sana dan menjadi ratu sejagad selama satu hari.." hahahahahaha...
kemudian saya berpikir lagi, "kalau mau sekarang pun bisa... apa lagi yang ditunggu.."
(hahaaha ini pikiran sempit saya yg muncul, tetapi saya berpikir menuju ke arah itu bukanlah sesuatu yang mudah, semuanya harus dipikir secara matang2...)
Berapa lama matangnya? yahh sampai benar2 siap dalam segala hal, mental, fisik, materi, dan yg pasti perubahan...
Berbicara tentang pernikahan, pastilah harus dilandasi rasa kasih. Boro2 pernikahan, segala hal yang kita lakukan saja harus dilandasi rasa kasih. I Korintus 13 mengatakan "tanpa kasih, sia-sia semua hal yang kita lakukan..."
Ada beberapa jenis kasih diantaranya kasih storge, philia, eros, dan agape. Kasih eros berbicara tentang perasaan kasih terhadap lawan jenis...bahasa umumnya adalah jatuh cinta.
Anak-anak muda biasanya langsung bersemangat kalau tema pembicaraan adalah tentang cinta. Dan saya juga termasuk anak muda dewasa itu.
Cinta yang sejati adalah menerima kekurangan dan kelebihan pasangannya masing-masing, mau berkorban, menghormati pasangannya dalam keadaan apapun. dan menyatukan pikiran, kebiasaan, pendapat, cara hidup sehari-hari dari 2 pribadi menjadi 1 itu bukanlah hal yang mudah. Tanpa cinta pun, itu akan menjadi lebih sulit lagi.
Dan ternyata cinta itu akan menjadi lebih indah jikalau kita benar-benar merasakannya. dan juga akan menyakitkan jikalau kita diperhadapkan kepada sebuah keadaan yang seakan mempertanyakan "masihkah engkau mencintaiku jika aku begini..."
waooowww saya salut kepada orang-orang tua yang masih tetap romantis dan saling mengasihi dengan pasangannya sampai usia tua mereka...
So....finally, memasuki dunia pernikahan kita harus benar-benar yakin jikalau kita mengasihi pasangan kita dan juga melakukan persiapan2 baik secara mental, tenaga, dan materi.

And once again, finally, begini yach rasanya Fall In Love....hehehehehehe....
GBU....(ini sekedar mengungkapkan suasana hati saja lewat tulisan)...

Jumat, 04 Januari 2013

Worship Leader

Worship Leader berasal dari bahasa Inggris yang artinya pemimpin pujian. Pemimpin pujian berarti orang yang memimpin sebuah pujian, atau orang yang mengambil bagian dalam memimpin puji-pujian dalam sebuah acara. Dalam teks ini, acara menunjuk pada sebuah ibadah raya.
Sebelum Firman Tuhan diberitakan, kita biasa memulai dengan menyanyikan puji-pujian dimana melalui puji-pujian ini mengajak setiap jemaat menaikkan ungkapan syukurnya, melihat kebaikan dan pertolongan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari serta mempersiapkan jemaat Tuhan untuk menerima kebenaran Firman Tuhan.
Oleh sebab itu, setiap WL harus mempersiapkan diri dengan baik sebelum melakukan pelayanan, baik persiapan jasmani maupun rohani. Seorang WL dikatakan memimpin pujian dan penyembahan dimana iblis dan roh jahat  tidak tahan mendengar umat Tuhan memuji dan menyembah. Maka dari itu WL harus memiliki kekuatan rohani, daya ekstra yang kuat untuk menengking setiap tipu muslihat iblis. Bahkan jangan salah, untuk mengecoh sebuah ibadah, iblis bisa bekerja terlebih dahulu terhadap si WL. Akibatnya si WL tidak dapt berkonsentrasi kepada Tuhan ketika ia sedang memimpin sehingga ibadah pun terasa hambar. Maka sekali lagi WL harus dapat menguasai diri dan menjaga hati ketika ia hendak melayani pujian penyembahan.
 Seorang WL pun harus memiliki jiwa yang semangat. Jiwa yang loyo dapat membuat jemaat pun loyo.
Saya pernah menjumpai seorang WL yang protes terhadap jemaat karena jemaat loyo, tidak berminat untuk bernyanyi bahkan ia melanjutkan dengan menyuruh jemaat untuk bergerak dan semangat... Tetapi sayangnya WL inipun tidak dapat semangat dan jiwanya loyo. Mari sebagai seorang worship leader, miliki jiwa yang semangat.
Dan yang pastinya ada kuasa Tuhan di dalamnya. Bukan hanya sekedar bernyanyi, tetapi ada impartasi kuasa Tuhan sehingga setiap jemaat dapat mengalami jamahan Tuhan dan merasakan ketenangan dan kedamaian yang mendalam dalam kehidupannya.
Saya sangat suka dengan pelayanan Worship Leader (WL). Saya sering merasa gregetan melihat seorang WL yang loyo apalagi jika ia memimpin sebuah kaum muda dan itu loyo. Wowwww....ironis sekali.
Pernah suatu kali saya memimpin pujian di ibadah Lansia. Saya berpikir mungkin ibadah Lansia jemaatnya sudah tua dan loyo, tidak kuat nyanyi lama-lama tetapi ternyata saya salah. Ketika saya mencoba mengajak mereka untuk bergerak layaknya anak Kaum Muda, woooowwwww mereka mampu melakukannya. Justru mereka merasa lebih bersemangat lagi. Itu karena sebagai pemimpin pujian kita sudah membangun terlebih dahulu suasana yang semangat.
Oleh sebab itu pelayanan WL daam ibadah jenis apapun tidak mengurangi daya ekstra, semua sama rata karena dasarnya adalah pemimpin. Jika pemimpin tidak semangat terkadang jemaat pun tidak semangat dan hanya beberapa yang semangat.


Rabu, 02 Januari 2013

Selain Kau Tiada Yang Lain

Selain Kau tiada yang lain
hanya padaMu di surga
Selain Kau tiada yang lain
yang kuingini di bumi, yang kuingini di bumi
Reff: Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap
        gunung batuku dan bagianku
        tetaplah Allah selama-lamanya

Lagu ini mengingatkan kembali pada kita untuk selalu mengingat ada Allah yang berdaulat atas kehidupan manusia. Dia tinggal tetap dan tak tergoyahkan. Biarlah nama Allah dan pribadiNya dikenal oleh seluruh bangsa. Hanya satu yang kita mau lakukan yaitu menyenangkan hati Allah dengan mengambil bagian untuk melayani Tuhan dengan sunggu-sungguh, membawa setiap orang mengenal siapakah Allah itu.

MARI LIBATKAN DIRI UNTUK MELANGKAH DALAM TAHUN KEMULIAAN dimana Allah akan menyatakan kemuliaan bagi orang-orang yang menantikan Dia. Sgala pujian hanya bagi Dia. Gbu.

Kamis, 20 Desember 2012

Keuntungan bekerjasama:
        • Bekerjasama anda bisa melakukan lebih banyak
        • Sebagai makhluk sosial, anda harus berinteraksi
        • Kerja sama memberi anda lebih banyak peluang
        • Kerja sama akan menutupi kekurangan anda
So, berusahalah mencari relasi sebanyak-banyaknya dan berubahlah dari kebiasaan "terlalu menutup diri" karena dapat menjadikan kita susah percaya dan susah bekerja sama dengan orang lain.

SELAMAT BERELASI DAN BEKERJA SAMA!
Gbu.
 

Rabu, 19 Desember 2012

Iman dan Ketaatan Bukan Sekedar Teori

Kata iman dan ketaatan sering didengar dalam khotbah-khotbah, cerita Sekolah Minggu, ataupun dalam momen-momen dimana kata itu tidak asing lagi di telinga kita.

Iman berbicara tentang percaya penuh/total sedangkan taat adalah komitmen untuk bertindak kepada sebuah otoritas. Pada kesempatan kali ini, kita akan memahami iman dan ketaatan dari sisi Keluaran 14:15-31.

Keluaran 14:15-31 berbicara tentang perjalanan bangsa Israel keluar dari tanah Mesir dan menyeberangi Laut Teberau. Bangsa Israel kembali diperhadapkan kepada satu keadaan yang membuat mereka bingung. Bagaimana tidak? Di depan mereka terbentang Laut Teberau yang luas dan untuk pergi ke seberang mereka harus melewati Laut Teberau itu. Keadaan ini membuat mereka bingung karena pada zaman itu tidak ada kapal, speedboat, atau alat transportasi lainnya yang dapat membantu sistem penyeberangan pada saat itu. Sementara di belakang mereka ada sekumpulan tentara Firaun beserta kudanya yang sedang berusaha mengejar mereka. 

Bangsa Israel ada dalam keadaan "TIDAK MUNGKIN" yaitu tidak mungkin mereka maju dan tidak mungkin juga untuk mundur. Istilahnya MAJU KENA MUNDUR KENA. Apa yang kemudian dilakukan oleh bangsa Israel?
Mari kita lihat perikop sebelumnya. Keluaran 14:13-14 diceritakan bagaimana Musa berbicara kepada bangsa Israel bahwa Tuhanlah yang berperang atas mereka dan mereka akan diam saja. 
Kata "diam saja" disini bukan berarti bangsa Israel santai-santai, ongkang-ongkang kaki, atau pasif (tidak melakukan apapun). Tetapi mereka harus tetap melakukan satu kegiatan dengan bermodal iman dan taat kepada firmanNya maka disitulah dikatakan Tuhan akan berperang atas mereka (lihat dalam ayat 15:"Mengapakah engkau berseru-seru kepadaKu? Katakanlah kepada orang Israel supaya mereka berangkat). 
Dalam hal ini iman berbicara tentang sebuah keberanian untuk menghadapi ketidakmungkinan yang ada di depan bangsa Israel. Tanpa iman, bangsa Israel akan tetap dalam keadaan bingung tentang apa yang harus mereka perbuat. Iman juga berarti tidak takut melakukan sebuah terobosan. Sehingga iman bukan hanya sekedar teori melainkan sebuah praktek yang nyata. Oleh sebab itu Tuhan menginginkan Musa untuk jangan hanya ngomong saja melainkan mulai bergerak untuk mengaktualisasikan teori tentang iman tersebut. Sehingga kita melihat ada terobosan baru yang terjadi atas bangsa Israel, dimana mereka melihat Laut Teberau benar-benar terbelah (hal yang tidak mungkin bagi manusia). 

Di ayat 16 ada perintah yang diberikan Tuhan kepada Musa untuk mengambil sebuah tongkat dan mengulurkannya ke atas laut...... dilanjutkan ayat 21 dimana Musa melakukan sama seperti yang diperintahkan Tuhan. Ketaatan disini berbicara tentang ketundukan terhadap otoritas dan percaya penuh terhadap otoritas tersebut sehingga membiarkan otoritas itu yang mengatur semuanya. Otoritas dalam perikop ini adalah otoritas paling tertinggi yaitu Tuhan Allah. Hanya dengan taat saja tidak cukup untuk Musa mampu membelah laut itu tetapi karena ia juga memiliki rasa yakin dan percaya pada kemampuan Allah maka hal yang tidak mungkin itu dapat ditembus juga.

Mari saudara-saudari jikalau kita sering mendengar kata iman dan taat, buatlah sikap itu bukan hanya sebagai teori yang indah melainkan sebuah praktek yang nyata sama seperti bangsa Israel yang mempraktekkannya sehingga melalui itu kita dapat melihat kemuliaan Tuhan dinyatakan dimana Tuhanlah yang berperang atas segala ketidakmungkinan yang kita hadapi. Segala pujian hanya bagi Dia. Tuhan memberkati.

Kamis, 13 Desember 2012

Menjadi Kaum Muda yang Maksimal

I Timotius 4:12
"Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu, dan dalam kesucianmu."

Anak-anak muda sering dianggap pribadi yang labil sehingga terkadang kurang dipercaya untuk memegang sebuah tanggung jawab. Rasul Paulus dalam suratnya mengatakan kepada orang muda supaya menjadi teladan supaya tidak dianggap rendah. Menjadi teladan sama saja menjadi contoh atau menjadi pribadi yang diikuti. Seorang Kaum Muda harus menjadi pribadi yang maksimal supaya hidupnya patut dicontoh.

Ada 2 arti kata maksimal:
  • berada di titik puncak atau mengalami progresifitas / kemajuan
  • sungguh-sungguh dengan tujuan berhasil (total, tidak setengah-setengah)
Fakta yang terjadi mengenai Kaum Muda:
  • pengamen, genk punk kebanyakan terdiri dari anak-anak Kaum Muda
  • Kaum Muda suka dengan yang namanya "setengah-setengah" --> setengah belajar, setengah berlatih main musik, setengah mendengar Firman Tuhan, setengah pandai, setengah rajin. 
  • meningkatnya jumlah pernikahan dini dengan latar belakang SBM
Oleh sebab itu Kaum Muda perlu membangun hubungan dengan orang-orang yang dapat mengubah kehidupannya menjadi lebih maksimal.
  1. Membangun hubungan dengan Tuhan
Roma 8:28 "Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."
Artinya Tuhan memiliki otoritas atas kehidupan manusia. Otoritas berbicara tentang kedudukan, bahkan Tuhan memiliki kedudukan tertinggi dalam kehidupan manusia. Bahkan Yeremia 29:11 pun dikatakan "Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."
Woow luar biasa.. Bahkan Tuhan pun dapat merancangkan bagaimana kehidupan manusia ke depannya. 
Untuk memudahkan manusia mengerti bagaimana harus menjalani hidup, maka ia harus memiliki hubungan yang dekat dengan si perancang kehidupannya. 
Bagaimana caranya?
Yuuppzzz..dengan PRAY...PRAY...PRAY...--> BERDOA
  • Berdoalah setiap waktu di dalam Roh (Efesus 6:18)
  • Berdoalah dengan merendahkan diri sebagai bukti melibatkan Tuhan dalam kehidupan (Yakobus 4:10).
Seperti halnya kisah dalam Alkitab, Hana meminta anak dengan berdoa (I Samuel 1:27) sampai ia dianggap mabuk karena berdoa dengan mulut komat kamit. Abraham berdoa maka Sara dapat melahirkan (Kejadian 20:17). Ishak juga berdoa dan kemudian Ribka melahirkan (Kejadian 25:21). 
Tidak hanya orang tua yang dapat berdoa, Kaum Muda pun juga bisa menjadi pendoa syafaat. 
      2. Membangun hubungan dengan sesamanya 
          Kritikan, teguran, nasehat, cacian adalah makanan sehari-hari yang sering ditemukan dalam sebuah  relasi di satu komunitas. Makanan itu terkadang keluar dari milik teman, sahabat, orang tua, dan pacar. 
Makanan itu tidak untuk dimuntahkan tetapi dikunyah, dicerna dengan baik-baik, dan ditelan. 
Oleh sebab itu Kaum Muda harus membangun hubungan dengan sesama dengan menganggap semua kritik, nasehat, teguran yang datang itu adalah sebuah generator atau alat untuk menaikkan sebuah standar.

Amsal 9:9, 8:33, 19:20,24:6 berbicara tentang jangan mengabaikan sebuah nasehat atau didikan.
Apalagi nasehat atau didikan itu bersumber dari orang tua kita. Hmm...jangan sekali-kali deh mengabaikan nasehat dari ortu.

Waktu kelas 6 SD saya pernah mengabaikan nasehat orang tua untuk pergi mandi dan selesai bermain karena waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 WIB dan adzan maghrib sudah berkumandang. Saya tetap dengan sepeda dan bermain sesuka hati. Dan tau apa yang terjadi...
Saya jatuh dari sepeda dengan bantingan yang sangat lembut tetapi berakibat fatal. Hmm...tulang siku tangan kiriku patah. Hwaaa 2 minggu lagi Ujian Akhir Nasional. Yup, dengan tangan bergips dan kesehatan yang menurun, aku mengerjakan soal-soal ujianku.
So, Kaum Muda jangan pernah sekali-kali abaikan nasehat dan menganggap kritikan itu menjatuhkanmu. Lihat positif dari kritikan tersebut.

       3.  Membangun hubungan dengan diri sendiri
Gimana caranya nih?
Memiliki komitmen untuk menjadi pribadi yang maksimal.
Komitmen: kesungguhan yang pasti, satu sikap positif yang ingin mencapai sesuatu yang diinginkannya. 
Tanpa ini, semua usaha sama saja karena diri sendiri lah yang membawa seseorang kepada tujuan. Kalau diri sendiri tidak ada niat mencapai tujuan itu, maka semuanya pun akan terbengkalai.
Pengkhotbah 5:10, Roma 5:4, Yakobus 1:4, 5:11 menunjukkan bukti bahwa dengan komitmen maka seseorang dapat mengalahkan musuh yang dapat menjadi penghalang tujuan utamanya. 
Tanpa komitmen pun, Hana, ibu Samuel, tidak akan pergi ke Silo dan berdoa sampai komat kamit disana.
So, Kaum Muda buat komitmenmu di hadapan Tuhan. Engkau sendiri yang dapat mengukur melalui hal-hal apa sajakah engkau dapat berhasil dan lakukan itu dengan komitmen yang pasti.
AMIN.